Jumat, 18 Februari 2011

belajar mengikhlaskan sesuatu :)

“ku tak bisa paksamu tuk tinggal di sisiku
walau kau yang selalu sakiti aku dengan perbuatanmu
Namun sudah kau pergilah , jangan kau selali
karena ku sanggup walau ku tak mau berdiri sendiri tanpamu
Ku mau kau tak usah ragu tinggalkan aku kalau memang harus begitu
Tak perlu kamu ajarku mengerti , tersenyumlah Karena ku sanggup :)”

Ya, itu sepenggal lagu yang akhir-akhir ini aku suka. Mungkin gara-gara ya itu lirik yang dalem yang nyentuh hati dan sama persis sama apa yang lagi aku rasain.

Mungkin sebagian orang udah paham banget sama cerita yang sekarang pengen aku tumpahin di link ini .. atau mungkin ga sedikit juga yang cuma tau garis-garis besarnya , atau bahkan gak tau apa-apa. Disini aku bukan mau nyerita awal mula aku bisa bareng sama dia , just share of anything in my brain , my mind and my heart. Pernah denger dengan kata “sesuatu yang dengan paksaan hasilnya seringkali tidak sama dengan apa yang kita inginkan, Karena sebuah paksaan adalah bukan hal yang cukup baik untuk di lakukan” ya, kata-kata itu yang menyadarkan aku di satu ruang yang buat melangkahpun aku masih sulit dan bingung. Volume yang ada diruangan itu cukup buat aku kewalahan, apa ini berlebih , apa ini wajar , apa ini adil , dan berbagai pertanyaan di pikiran aku satu demi satu bermunculan. Kadang mengikhlaskan sesuatu itu ga gampang , apalagi kalo sesuatu itu cukup lama ada di sekitar kita. Detik-detiknya penuh dengan sesuatu itu. Gampang buat bilang “ beli lagi aja “ (buat barang) atau “ cari aja lagi yang baru “ ( buat orang) tapi buat sebagian orang (khususnya aku) yang ga gampang buat suka sama orang atau ga gampang buat lupain seseorang itu hal yang sedikit sulit , kendalanya adalah pikiran dikalahkan perasaan. Awalnya , aku optimis bisa kaya dulu lagi , bisa bangun satu hubungan yang pernah aku jalanin, optimis sama apa yang bakal aku dapetin lagi semuanya , tanpa aku sadarin perasaan orang ga bisa kita kendaliin sendiri dengan maunya kita sendiri , idup orang punya tujuan dan jalanya masing-masing dan aku harus terima itu , karena emang udah jadi takdiran setiap orang. Ga berenti dari situ , aku tetep optimis dengan hati yang masih punya perasaan ga jauh beda dengan yang pernah aku alamin 2 taun yang lalu. Dengan berbagai cara aku tunjukin , dengan setia sampai pada akhirnya dia terjebak di dua hati , dan lebih memilih dia yang lain dan tanpa menoleh padaku sama sekali atau sedikitpun, itu hak dia , dan itu bukan salah dia , Cuma itu aku anggap kebodohan aku yang udah terang banget itu salah! Beberapa waktu masih bisa nahan semuanya , dan masih bisa nata hati yang udah mulai ngadat tiap liat status ataupun denger nama lalalala, hmm akhirnya dengan ikhlas , I’ll let you go , ikhlas buat kebahagiaan kamu kalo kamu emang bahagia sama dia , belajar dewasa , ga selamanya aku sama kamu , udah cukup banyak kamu ngasih kenangan yang berharga banget buat aku , banyak pelajaran yang aku petik dari tiap kejadian ini, walau harus lewatin ejek-ejekan kamu dan dan pasangan kamu , walau harus lewatin celoteh-celoteh yang ga ngenakin , tapi na lewatin deeh ;) ga munafik mungkin nanti iya atau tidaknya dapetin pengganti stelah kmu, belum aku pikirin jauh , yang jelas buat sekarang aku mulai dari ikhlasin buat kebahagiaan orang yang pernah dan mungkin masih aku sayang. Cukup buat aku jatuh, saatnya aku berdiri walaupun harus pelan. Aku ga nyalahin sama keadaan , mungkin ini yang terbaik.. Ga ngarep banyak sih , langgeng aja ya yu guys

Tidak ada komentar:

Posting Komentar